Scroll to top

English for Fun, Tridharma Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di SD

Home >PBI >English for Fun, Tridharma Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di SD

ENGLISH FOR FUN SEBAGAI SARANA PENGABDIAN MASYARAKAT PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Suasana sekolah di beberapa SD sedikit berbeda di akhir tahun 2023. Tepatnya di SDN 1 Kelutan, SDN 2 Surodakan, SDN 1 Sumbergedong, MI Misbahul Huda, SDN 1 Sukosari dan SDN 1 Tamanan, tempat dimana mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Semester 3 melaksanakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yang bentuknya pengabdian Masyarakat. Kegiatan ini juga digunakan untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Advanced English Grammar di Semester 3.


Teriakan riang siswa, canda tawa, senyuman lebar dan suasana riuh riang saat proses pembelajaran di kelas menghiasi hari-hari siswa beberapa hari setelah selama kurang lebih satu minggu merasakan penat karena harus fokus untuk mengikuti PSAS (Penilaian Sumatif Akhir Semester). Setelah selesai melaksanakan PSAS, sekolah mengisi kegiatan siswa dengan kegiatan bermacam-macam, karena para bapak/ibu guru sibuk untuk melakukan koreksi dan penilaian. Hal ini dimanfaatkan mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Advanced English Grammar untuk melakukan kegiatan tridharma. Meskipun mata kuliah yang sedang ditempuh adalah mata kuliah yang membahas tentang tata Bahasa, namun tidak semua tatap muka dengan siswa diisi dengan materi grammar secara full. Dosen pengampu mata kuliah Advanced English Grammar, Wawan Prasetyo, M.Pd., mengatakan bahwa mengajar bahasa asing kepada anak kecil itu berbeda dengan mereka yang duduk di jenjang menengah apalagi jenjang pendidikan tinggi. Wawan Prasetyo, M.Pd mengatakan, kita sebagai guru Bahasa Inggris harus membuat Bahasa Inggris itu menyenangkan bagi anak kecil. Buat mereka senang dulu dengan Pelajaran Bahasa Inggris. Jangan membuat Bahasa Inggris itu menjadi Pelajaran yang sulit dan menjadi momok yang menakutkan bagi anak-anak. Oleh karena itu kita harus mengajar Bahasa Inggris dengan kegiatan-kegiatan yang disukai oleh anak-anak misalnya dengan bernyanyi atau bermain. Begitu juga dengan mahasiswa, mereka harus belajar bagaimana mengajar Bahasa Inggris dengan menyenangkan. Meskipun mereka sedang belajar tentang tata bahasa, mereka harus belajar bagaimana menerapkan materi kuliah mereka di sekolah secara langsung dengan cara yang menyenangkan. Dengan melakukan pengabdian masyarakat ini mahasiswa diharapkan bisa mengetahui kondisi yang sesungguhnya di lapangan sehingga mereka bisa belajar tentang apa yang mereka lihat dan mereka temui di sekolah.


Hal itu menjadi alasan mendasar dosen pengampu Mata Kuliah Grammar untuk memberikan tugas mahasiswa untuk praktek langsung di sekolah. Tugas ini dilakukan secara berkelompok. Mereka terbagi menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa. Mereka tersebar di beberapa sekolah yang dekat dengan rumah mereka atau sekolah asal mereka dulu. Hal ini dengan harapan ada mahasiswa yang sudah kenal dengan siswa maupun dengan bapak/ibu kepala sekolah. Hal ini untuk memudahkan perizinan dan pelaksanaan pengabdian tersebut. Ketika sudah memasuki bulan Desember, dosen mencari informasi terkait dengan kalender akademik di sekolah dasar. Setelah itu menugaskan mahasiswa untuk ke sekolah untuk memohon izin kepada sekolah. Dan Alhamdulillah respon semua sekolah sangat positif. Mereka berharap kegiatan yang diajukan mahasiswa tersebut bisa segera terlaksana. Mereka senang dengan kedatangan siswa, karena kehadiran mahasiswa bisa memberi warna yang lebih di sekolah. Datangnya mahasiswa bisa menjadi inspirasi siswa SD agar mereka lebih semangat untuk belajar agar kelak juga bisa menjadi sosok yang seperti mereka lihat. Selain itu kehadiran mereka juga bisa untuk mengisi kegiatan siswa yang sedang tidak ada pelajaran karena para pendidik sedang melaksanakan koreksi persiapan pembuatan nilai raport. Kegiatan mahasiswa hanya dilaksanakan selama 4 kali tatap muka untuk menyesuaikan jadwal di sekolah dan di kampus.

Alhamdulillah dari target 4 pertemuan yang ditentukan dari prodi bisa terlaksana semua dan dengan metode yang laksanakan mahasiswa dalam mengajar membuat anak-anak SD menjadi lebih senang dengan Bahasa Inggris. Mereka juga bisa menambah kosakata yang diajarkan mahasiswa melalui lagu maupun game, dan banyak lagi manfaat yang lainnya. Dan dari komunikasi mahasiswa dengan sekolah didapatkan kesimpulan yang sangat menyenangkan bagi kedua belah pihak, bahkan banyak diantara siswa dan guru yang meminta kegiatan tersebut bisa berlanjut secara kontinyu.

Sekali lagi kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak/Ibu Kepala SDN 1 Kelutan, SDN 2 Surodakan, SDN 1 Sumbergedong, MI Misbahul Huda, SDN 1 Sukosari dan SDN 1 Tamanan yang telah mengizinkan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris untuk praktek langsung di sekolah-sekolah tersebut. Semoga sukses untuk semuanya.